Kamis, 12 Januari 2012

Demi sebuah asa


Dibawah gelap malam langit hitam, kulangkahkan kaki-kaki lelahku menyusuri kerikil jalan setapak. Suara jeritan satwa malam mengiringi setiap detak jantungku, tersengal napasku menjadi satu irama tak beraturan, ditambah gejolak hati yang gundah menahan rindu hati yang tak tergoyahkan.

Mata menatap kehampaan didepan sana, gelap mencekam sunyi merintih tak berdaya hanyut oleh gelombang rasa bersahutan. Mencium aroma kepedihan didepan sana yang tak berujung, meratap kemilau jingga derita nestapa.

Kaki-kaki ini terus dan akan terus melangkah, walau onak duri terus berontak, kaki-kaki yang semakin mati rasa tetap berjalan dalam kesunyian malam, tak akan pernah peduli dengan segala sayatan sembilu yang semakin tajam.

Hanya satu tujuan yaitu meraih segala asa, segala aral rintang harus tetap diterjang, dilawan meski taruhannya adalah penderitaan dan nyawa. Semoga kesabaran selalu menyertaiku. (Bojonegoro September 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar